Kitab Dzamm al-Kibr wa-l-‘Ujb (4) | Kitab ke-29 Ihya’ ‘Ulum ad-Din

~ Oleh Muhammad Ma’mun
Nabi ‘Isa bertutur, “Bahagialah mereka yang rendah hati, karena mereka akan menjadi pemilik mimbar di Hari Kiamat nanti. Bahagialah mereka yang menciptakan perdamaian di antara manusia, karena mereka akan menjadi pewaris Firdaus di Hari Kiamat nanti. Bahagialah mereka yang hatinya tidak dicemari dunia, karena mereka akan memandangi wajah Allah di Hari Kiamat nanti.”Rasulullah bersabda, “Bila Allah memberikan petunjuk menuju Islam kepada seorang hamba, mengelokkan rupanya, menempatkannya dalam posisi yang tidak hina, dan memberikan kepadanya sifat rendah hati; di mata Allah ia adalah salah satu manusia pilihan.”Beliau juga bersabda, “Empat sifat ini tidak Allah berikan kecuali kepada mereka yang Dia cintai: tidak banyak bicara—ini adalah awal ibadah—tawakal kepada Allah, rendah hati, dan zuhud di dunia.”Seseorang berkulit hitam yang memiliki parut [di wajahnya] mendekati sejumlah orang yang sedang makan bersama. Setiap kali ia mendekati seseorang untuk makan di sampingnya, orang tersebut pasti bangkit dan menyingkir. Rasulullah menyilakan orang itu untuk duduk di samping beliau. Beliau kemudian bersabda, “Aku sangat menyukai orang yang mencari nafkah dengan tangannya sendiri. Ia tetap melakukannya meskipun pekerjaan ini menjadi cobaan kepada keluarganya, karena dengan cara ini ia menyingkirkan perasaan sombong dari egonya.”Rasulullah pernah bertanya kepada para Sahabat, “Mengapa aku tidak melihat manisnya ibadah pada Kalian?” Mereka bertanya, “Manisnya ibadah itu apa?” Beliau menjawab, “Rendah hati.”Adapun atsar: ‘Umar berkata, “Bila seorang hamba bersikap rendah hati, Allah akan meninggikan kebijaksanaannya.”‘A’isyah berkata, “Kalian lupa terhadap ibadah yang paling utama, yaitu rendah hati.”Fudhail berkata, “Rendah hati artinya Engkau menerima kebenaran dari siapapun, bahkan dari anak-anak atau manusia yang paling bodoh sekalipun.”Ibn al-Mubarak berkata, “Rendah hati artinya Engkau menganggap dirimu lebih rendah daripada siapapun yang memiliki kekayaan lebih sedikit daripada Engkau, hingga Engkau menyadari bahwa dengan kekayaanmu Engkau tidak memiliki kelebihan apapun di atas dirinya; dan menganggap dirimu lebih mulia daripada siapapun yang memiliki kekayaan lebih banyak daripada Engkau, hingga Engkau menyadari bahwa dengan kekayaannya ia tidak memiliki kelebihan apapun di atas dirimu.”

Leave a Comment