Kitab Dzamm al-Kibr wa-l-‘Ujb (2) | Kitab ke-29 Ihya’ ‘Ulum ad-Din

~ Oleh: Muhammad Ma’mun

Nabi ‘Isa bertutur, “Beruntunglah dia yang oleh Allah diajari tentang Kitab-Nya dan dia mati tidak dalam keadaan sombong.”
Nabi bersabda, “Para penghuni neraka adalah orang-orang yang kasar, angkuh, bangga-diri, para penimbun harta, dan mereka yang suka mengganggu [orang lain].”
Nabi juga bersabda, “Di antara Kalian, yang paling dicintai dan paling dekat kepada kami di akhirat nanti adalah yang paling baik akhlaknya; dan yang paling dibenci dan paling jauh dari kami adalah mereka yang banyak mengoceh, besar mulut, dan sok tahu.”
Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah bersabda, “Orang-orang sombong di Hari Kiamat nanti akan dibangkitkan dalam wujud semut yang akan diinjak-injak oleh manusia, karena rendahnya posisi mereka di hadapan Allah.”
Nabi pernah berdoa, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari embusan kesombongan.”
Beliau juga pernah bersabda, “Dia yang ruhnya meninggalkan tubuh dalam keadaan bebas dari tiga hal akan masuk surga: kesombongan, kebencian, dan utang.”
Adapun atsar: Abu Bakr ash-Shiddiq berkata, “Jangan pernah memandang rendah sesama Muslim. Sebab Muslim yang papa adalah terhormat dalam pandangan Allah.”
Wahb ibn Munabbih bertutur, “Ketika Allah selesai menciptakan surga, Dia memandang kepadanya lalu berfirman, ‘Engkau terlarang bagi setiap manusia yang sombong.’”
Ahnaf ibn Qais pernah berkomentar, “Manusia itu aneh! Mereka begitu sombongnya, padahal mereka makhluk yang keluar dari saluran kencing!”
Muhammad ibn al-Husain ibn ‘Ali berkata, “Ketika kesombongan merasuk ke dalam batin seseorang, pada saat itu pula kecerdasannya berkurang, seturut dengan seberapa besar atau kecil kesombongan yang masuk ke dalam hatinya.”
Salman al-Farisi pernah ditanya tentang keburukan yang membuat amal kebajikan sia-sia. Ia menjawab, “Kesombongan.”

Leave a Comment